Sindrom Asperger Bukan Autis

 

http://www.healthyclipping.com/wp-content/uploads/2011/03/autis.jpg 
Andra (5 tahun), tampak sehat dan cerdas masuk ke ruang praktek dokter. Menjawab pertanyaan dengan santun, "Kabar saya baik, bagaimana dengan kabar Anda?"

Ketika dokter phentermine without prescription bertanya tentang sekolah, tiba-tiba Andra bercerita tentang Anak Gunung Krakatau yang dikabarkan akan meletus, lengkap dengan cerita bagaimana terjadinya proses letusan gunung berapi disertai banjir lahar dan lava serta mengajak sang dokter berdiskusi tentang Gunung Kelud yang memperlihatkan gejala sama.

Topik pembicaraan tidak juga beralih meskipun dokter berusaha mengalihkan pembicaraan dengan pertanyaan ringan seputar teman sekolahnya. Orang tua Andra bercerita bahwa putera mereka mengenal huruf sejak usia 18 bulan dan dapat membaca dengan belajar sendiri sebelum berusia 3 tahun. Sejak bisa membaca Andi lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca sains ketimbang bermain bola atau sepeda.
Jeniuskah Andi? Pastinya ya, lalu apa yang salah dengan Andi?

Di sekolah ternyata teman-teman Andi tidak suka bermain dengannya karena menganggap Andi aneh. Alih-alih membicarakan film Spongebob dengan teman-temannya, Andi lebih suka bercerita bagaimana pesawat ruang angkasa bisa mendarat di bulan.

Andi pun sering diejek karena tutur katanya sangat sopan seperti di buku bahasa dengan intonasi yang datar dengan gaya bahasa seperti orang dewasa. Andi juga kerap balik menirukan pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

Di mata guru, Andi anak yang sangat cerdas, "berbeda" dengan anak lain, lebih senang menyendiri dan sibuk dengan buku dan kadang tidak perduli dengan orang lain atau jika diajak bicara. Apa masalah yang terjadi pada Andi? Autis ? anak super jenius?…… ternyata bukan, Andi menunjukkan gejala sindrom Asperger.

Leave a Reply