Awas ! Jejaring Sosial Picu Kelainan Perilaku

 



Jakarta - Sebuah studi baru menunjukkan layanan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat membuat seseorang mengalami Obsessive Compulsive (OCD). Benarkah?

Seperti dikutip dari The Sun, Dr Spam Spurr menjelaskan, layanan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat membuat seseorang lebih obsesif daripada sebelumnya, dengan kata lain mengalami OCD atau Obsessive Compulsive.

Kelainan perilaku ini didorong oleh kecemasan, semakin mereka merasa lebih cemas, semakin mereka ingin meyakinkan diri mereka sendiri dengan mencoba untuk mencapai dan melakukan kegiatan yang mereka pikir mereka 'harus' melakukannya berulang-ulang.

Spurr menuturkan, pada beberapa orang kelainan ini dapat terlihat seperti 'alergi' pada kuman dan mencoba untuk 'membersihkannya' dengan mencuci tangan berkali-kali, lagi dan lagi.

Dalam kasus sosial network, Anda berulang kali memeriksa situs Anda, cemas dengan update status, selalu mengecek akun facebook atau twitter Anda dan melakukannya sebagai keharusan. Ini pastinya membuat 'kecemasan' Anda makin memburuk.

Bagi para penderita OCD sepertinya tak ada hal yang cukup baik dan mereka tak pernah yakin pada diri sendiri. Inti pengobatannya adalah dengan menenangkan pikiran, perubahan gaya hidup dan pola pikir. Orang yang tenang lebih mampu mengendalikan rasa cemas dan perilaku kompulsif mereka.

Sayangnya situs jejaring sosial ini melakukan kebalikan dari pikiran manusia tersebut, bahkan menciptakan kecemasan lebih. Seseorang yang terlihat tenang dan santai secara alami dapat mengatasi hal ini.

Meski demikian, penggunaan situs jejaring sosial pada penderita OCD ibarat menyulut api 'kecemasan' dan mengipasinya agar selalu berkobar.

Hal ini seperti perasaan intens yang Anda butuhkan untuk selalu mengecek dan meng-update profil Facebook atau pun Twitter Anda. Pada dasarnya OCD bisa mengisolasi seseorang dan membuatnya semakin parah.

Leave a Reply